Kamis, 20 Agustus 2009

Muskab III KNPI Tobasa Digelar

BALIGE: Pelaksanaan musyawarah kabupaten (muskab) III Komite Nasional Pemuda Indonesia Toba Samosir (KNPI Tobasa) telah dipastikan akan digelar, Jumat (21/8) di Hotel Ompu Herty Balige. Agenda muskan terutama membahas pemilihan ketua organisasi untuk periode 2009-2012.
“Memang pelaksanaan Muskab KNPI Tobasa sempat tertunda-tunda karena banyaknya kesibukan-kesibukan para pengurus, namn akhirnya sudah dipastikan akan terlaksana besok “kata Ketua KNPI Tobasa Herbet Sibuea didampingi Ketua Panitia Buala Napitupulu kepada wartawan dikantornya, Kamis (20/8).
Ditanya agenda muskab, Herbet mengatakan selain pemilihan ketua yang baru nantinya, wadah berhimpun organisasi kepemudaan ini juga telah sepakat mambahas dan mendukung segala program pembangunan Pemkab Tobasa yang memajukan daerah bersama masyarakatnya.
KNPI merupakan lembaga independen yang tidak berpihak pada siapapun dan harus mendukung program pemerintah setempat yang benar-benar membangkitkan kemajuan daerah kata Herbet, untuk itulah nantinya dalam pelaksanaan muskab hendak mempersatukan persepsi mengenai organisasi ini.
Terkait pencalonan Ketua KNPI Tobasa, Buala mengatakan hingga sekarang masih tercatat mendaftar ke panitia sebagai calon ketua hanya saudara Herbet Sibuea kader dari OKP IPK sehingga dipredeksi kemungkinan besar pemilihan ketua berlangsung secara aklamasi.

Senin, 17 Agustus 2009

Ephorus HKBP Masuk Jurang Sedalam 200 M Di Balige


*Korban Dilarikan Berobat Ke- Medan

BALIGE: Ephorus HKBP Pdt DR Bonar Napitupulu bersama istrinya dan 2 pegawai kantornya masuk ke dalam jurang kedalaman 200 meter di lokasi Sipintupitu Desa Tangga Batu Kecamatan Tampahan Kab.Toba Samosir (Tobasa) , Minggu sore (16/8) sekira pukul 17.30 WIB.

Mobil jenis Ford yang dikemudikan langsung pucuk Pimpinan HKBP ini bernomor polisi BK 1412 S ikut didalam istrinya Tarapul Sinta Ria Boru Sitanggang dan 2 orang wanita pegawai kantor Pusat yakni Lamhot Boru Manalu ,22, dan Martina Boru Tambunan ,20, melaju dari arah Medan hendak menuju Kab.HumbangHasundutan.

Berbagai keterangan yang berhasil dihimpun wartawan, menyebutkan setibanya di lokasi TKP Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) 248-250 KM Tarutung-Medan yang suasananya kebetulan turun hujan membuat badan jalan menjadi licin sehingga diduga mobil tergelincir masuk ke dalam jurang yang berada di sebelah kanan jalan.

Mobil terjun dan langsung berbalik-balik namun tidak sampai jatuh ke dasar jurang dengan posisi ban dibawah karena mobil tersangkut dirangka mobil yang sebelumnya telah jatuh ke dalam jurang tersebut. Begitu mengetahui kejadian ,warga setempat langsung turun ke dalam jurang untuk membantu tindakan evakuasi dan saat ditemukan para korban dalam keadaan sadar walau telah mengalami luka dibagian kepala dan patah tulang.

Proses evakuasi sangat sulit dilakukan karena medan jurang sangat terjal mencapai kemiringan 80 derajat dan tebing jurang licin akibat diguyur hujan. Dengan mempergunakan tali, pertama sekali berhasil dilakukan evakuasi Ephorus, sekitar pukul 20.00 wib berhubung kondisinya yang lebih parah dari 3 korban lainnya. Evakuasi penyelamatan para korban ini tidak mudah, selain karena kondisi jurang yang terjal dan kurangnya peralatan berupa tali yang akan mengangkat para korban naik ke atas.

Setelah berhasil para korban dievakuasi maka selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) HKBP Balige yang berjarak kurang lebih 25 Km dari lokasi kejadian untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. Tiba di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ephorus yang mengalami luka di bagian kepala dan mengalami patah kaki ini langsung ditangani tim dokter yakni dr Bakti Simanjuntak (Spesialis bedah), dr Bisker Marpaung, dr M Hasibuan bersama dokter lainnya.

Semetara itu, Ketua DPRD Tobasa Mangatas Silaen ,Ketua PN Balige Avrits SH, Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing dan Kapolres Tapanuli Utara AKBP J Didiek DP SH datang ke Rumah Sakit HKBP Balige guna melihat kondisi Ephorus HKBP bersama korban lainnya. Terlihat juga para pengurus pusat HKBP dan sejumlah Pendeta HKBP terdekat.

Demikian halnya warga yang mengetahui kabar jatuhnya Ephorus langsung “menyerbu” UGD HKBP Balige dan terus memadati guna melihat dan ingin mengetahui perkembangan kondisi Ephorus HKBP.

Mengetahui Ephorus dan seluruh penumpangnya selamat, warga mengucapkan syukur dan mengatakan ini mujizat. Karena biasanya pengalaman mobil yang masuk ke dalam jurang di daerah tersebut kalau masuk ke dalam jurang itu pasti ada yang meninggal, katanya.

dr.Bakti Simanjuntak menjawab pertanyaan wartawan mengatakan kondisi para korban pada dasarnya mengalami patah tulang dan benturan keras pada bagian kepala, namun terpenting patut disyukuri keseluruhan korban tetap masih keadaan sadar. Setelah mendapat pertolongan pertama disini maka selanjutnya Ephorus bersama istrinya dilarikan berobat ke-Medan agar mendapatkan perawatan medis lebih intensif.

Dilarikan Berobat Ke Medan

Ephorus bersama istrinya sekitar pukul 22.00 Wib akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Gleny di Medan dengan mempergunakan 2 unit mobil ambulance guna mendapat rawatan lanjutan yang dikawal ketat aparat kepolisian Polres Tobasa. Sedangkan 2 korban lainnya yang mengalami luka dan patah tulang, tetap mendapat perawatan di Rumah Sakit HKBP Balige.

Kedua pegawai Ephorus HKBP itu kepada wartawan mengatakan mereka berangkat dari Medan hendak menuju Kab.HumbanHasundutan pada pukul 12.00 Wib. Mobil dibawa sendiri Ephorus dari Medan karena sopir yang berangkat bersama mereka St Hutahaean sedang sakit dan tidak bisa ikut kembali ke Tarutung.

Setibanya di Lokasi kejadian yang dikenal rawan kecelakaan lalu lintas ini, kebetulan turun hujan dan jalan licin. Entah mengapa, lokasi yang kebetulan merupakan tikungan, mobil yang dikemudikan Ephorus terus melaju kesebelah kanan dimana jurang berada.

“ Kondisi saat itu Ephorus tidak ngantuk dan kami yang berada dibelakang kurang mengetahui kenapa mobil terus masuk ke dalam jurang yang berada di sebelah kanan kita datang dari Medan menuju Tarutung, “ ungkap Martina.

Dikatakan Martina yang kondisinya masih kurang prima ini, mobil langsung berbalik-balik masuk ke dalam jurang. Dengan Posisi normal (ban dibawah red), mobil tersangkut rangka mobil yang berada di dalam jurang. “ Kalau tidak kami akan terus jatuh ke dasar jurang, “ katanya.

Kapolres Tobasa AKBP FRP Samosir yang dikonfirmasi wartawan melalui Kanit Laka Polres Tobasa Aiptu R Manik mengatakan hingga sekarang kami masih di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, supaya diketahui penyebab sebenarnya kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang membuat Ephorus HKBP dan istrinya masuk kedalam jurang.