Jumat, 25 September 2009

BBI Lumban Pea Tambunan Tobasa Mubazir


            BALIGE : Puluhan milyar rupiah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sejak tahun 2004 telah dihabiskan untuk membangun Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Lumban Pea Tambunan Kec.Balige Kab.Toba Samosir (Tobasa) namun sangat disayangkan hingga sekarang sama sekali kelihatan tidak berfungsi sebagaimana mestinya harapan masyarakat yang umumnya peternak ikan sehingga terkesan mubazir. Tidak berfungsinya BBI ini juga mendapat sorotan tajam dari para anggota DPRD Tobasa karena sampai sekarang belum diketahui pasti hasil produksi ikannya.

            “ BBI Lumban Pea Tambunan Kec.Balige ini merupakan proyek bantuan dari Departemen Pertanian dan termasuk dinyatakan proyek percontohan balai benih ikan darat terbesar di Indonesia, telah dikunjungi beberapa kabupaten lain untuk studi banding mengenai teknis pengelolaan benih ikan di Kab.Tobasa. Tapi sangat disayangkan proyek ini tidak dapat berjalan sesuai harapan masyarakat “ kata anggota dewan Oloan F Pardede dalam pemandangan umum/tanggapan perorangannya atas penyampaian nota pengantar LKPJ Bupati Tobasa pada rapat paripurna dewan, Kamis (24/9).

            Disarankan karena sumber air yang berasal dari sungai sigeok-geok tidak dimanfaatkan untuk mengairi sawah agar dibuatkan cekdam untuk menaikkan debit air sungai sehingga diharapkan mampu membantu operasional BBI tersebut kata Oloan, akibat dari  tidak berfungsinya balai benih ikan ini maka alokasi dana APBD Kab.Tobasa yang telah dihabiskan perlu diberikan penjelasan kemana saja diperuntukkan selama ini.

            Pengamatan dilapangan, kondisi BBI tersebut memang benar-benar memprihatinkan karena sebagian besar kolam-kolam disana belum ada terisi air masih berada didalamnya timbunan-timbunan tanah saja dan bangunan kolam peminjahan pun tidak berfungsi juga, ternyata diperoleh keterangan bangunan itu dijadikan gudang penyimpanan bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan proyek konstruksi, sedangkan fungsi utamanya menjadi terabaikan.

            Begitu juga laboraterium dan perpustakaan BBI tidak berfungsi, hanya kelihatan bangunan kosong belaka tidak ada satupun peralatan kelihatan bahkan satu mikroskop pun dan sama halnya dengan bangunan perpustakaan didalamnya tidak ada tertata buku-buku apapun, padahal anggaran pemerintah telah dialokasikan untuk pembenahan beragam peralatan disana.

            Kepala BBI Lumban Pea Tambunan E Panjaitan yang dicoba sejumlah wartawan untuk melakukan konfirmasi perkembangan operasionalnya tidak mau memberikan keterangan sedikitpun, alasannya sudah diperintahkan atasannya untuk tidak memberikan data-data maupun keterangan tanpa adanya izin. Namun sebelumnya para wartawan sempat dibentak-bentak suaminya yang mengaku sebagai PNS BPN Kab.Tobasa karena membawa kamera dan melakukan penfotoan lokasi BBI tersebut.