Kamis, 07 Mei 2009

Akibat Flu Babi, Omset Pedagang Drastis Turun Di Balige

BALIGE: Akibat serangan penyakit flu babi yang melanda penjuru dunia dan santer dibahas media, akhirnya berimbas omset penjualan pedagang daging ternak babi drastis menurun di Balige Kab.Tobasa. Padahal biasanya masyarakat sangat tinggi mengkonsumsi daging babi melalui kehidupan adat istiadatnya.
“Kami merasa heran kenapa secara tiba-tiba hasil penjualan daging babi tidak seperti biasanya dalam satu minggu ini, omset penjualan drastis menurun yang biasa setiap harinya laku dijual daging babi sekitar 80 Kg namun sekarang kenyataannya hanya daging babi 50 Kg saja begitu susah dijual” kata Elda Simanjuntak pedagang daging babi kepada wartawan di Pasar Balige, Rabu (29/4).
Tapi akhirnya diketahui omset penjualan daging babi drastis menurun akibat khabar serangan flu babi yang marak dibahas media menyebabkan manusia meninggal dunia kata Elda , sehingga pada umumnya masyarakat menjadi takut untuk mengkonsumsi daging babi.
Lain halnya salah seorang warga Ferry Pardede ditanya wartawan ketika membeli daging babi di Pasar Balige mengatakan tidak merasa takut untuk mengkonsumsi daging babi walaupun sudah mengetahui adanya khabar serangan penyakit flu babi.
“Adat istiadat suku Batak tidak dapat berjalan umumnya tanpa adanya ternak babi jadi sejak dulu sudah memakan daging babi sehingga kenapa harus takut, apalagi berdasarkan media televise penyakit flu babi belum ada di Indonesia hanya diluar negeri saja kejadiannya itu” kata Pardede.
Kabid Peternakan Pemkab Tobasa P.Simanjuntak dikonfirmasi wartawan dikantornya mengatakan penyakit flu babi hingga sekarang belum ada ditemukan pada daerah Kab.Tobasa walaupun peternak hewan babi cukup banyak disini, hampir setiap rumah tangga pada umumnya beternak babi sebagai tambahan mata pencaharian.
Staf bidang peternakan drh.Gibson Sirait yang bertugas sebagai dokter hewan untuk memeriksa kesehatan hewan saat berada dilapangan menjawab pertanyaan wartawan mengatakan selama melakukan pemeriksaan kesehatan hewan yang dipelihara masyarakat belum ada ditemukan penyakit flu babi , namun telah disarankan untuk mengantisipasinya dengan tetap menjaga kebersihan kandang dan ternak babi agar terbebas dari serangan penyakit apapun.

Bupati Tobasa Akan Penuhi Panggilan Poldasu

BALIGE : Bupati Tobasa Drs Monang Sitorus berjanji akan memenuhi panggilan kedua Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terkait penyidikan kasus pembobolan kas daerah senilai Rp.3 Milyar dari APBD TA.2006. Pemanggilan pertama tidak dapat dipenuhi karena Bupati Tobasa sedang bertugas ke-Jakarta.
“Kalau telah disampaikan secara resmi pemanggilan kedua oleh pihak Poldasu, kemungkinan besar Bupati Tobasa akan memenuhi panggilan bila memang pada waktu itu tidak ada tugas penting” kata Kabag Humas Wilker Siahaan menjawab pertanyaan wartawan dikantornya, Rabu(6/5).
Sebelumnya sejumlah wartawan berusaha melakukan konfirmasi langsung kepada Bupati Tobasa dengan menunggu diruangan ajudannya, namun sewaktu keluar dari ruangannya dicegat lalu ditanya wartawan tentang alasan ketidakhadirannya memenuhi panggilan Poldasu dengan tegas menolak.” Sebaiknya tanyakan saja ke-Bagian Humas persoalan itu ” kata Bupati Tobasa sambil meninggalkan wartawan dan masuk kedalam mobil dinasnya.
Untuk memenuhi panggilan kedua dalam proses pemeriksaan sebagai tersangka yang akan dilakukan Poldasu, Kabag Humas mengatakan hingga sekarang belum diketahui pasti apakah nantinya memakai jasa pengacara guna keperluan mendampingi saat dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Sementara itu, Ketua DPRD Tobasa Mangatas Silaen menjawab pertanyaan wartawan mengatakan penuntasan kasus tersebut sepenuhnya diserahkan kepada proses hukum, dalam hal ini Poldasu yang berwewenang menentukan nasib Bupati Tobasa apakah bersalah atau tidak.